Langkah-Langkah Dalam Budidaya Belut Pada Kolam Terpal

Belut merupakan salah satu jenis ikan yang dapat berganti kelamin (hermaprodit), yaitu pada alat kelaminnya betina, jika sudah tua dapat berubah menjadi jantan

Belut bersifat hermaprodit, pada usia muda belut betina dan hidup dalam telur busa berongga di perairan dangkal. Saat telur menetas, semua belut kecil adalah betina. Di usia tua, perkembangan selanjutnya adalah belut janta

Belut adalah predator ganas di sawah dan rawa. Makanannya terdiri dari ikan kecil, cacing, krustasea. Dia bekerja di malam hari. Hewan ini dapat menyerap oksigen langsung ke udara dan dapat hidup berbulan-bulan tanpa air, selama lingkungan tetap lembab. Hewan ini mampu menyerap oksigen dari kulitnya. Kebiasaannya adalah bersembunyi di lubang lumpur dan menunggu mangsa lewat. Ukuran maksimum adalah 1m, meskipun yang paling umum digunakan adalah 40 cm. Ia tidak memiliki sayap, kecuali ekor yang panjang. Bentuk tubuhnya mirip pipa dengan bodi mulus, tanpa sisik. Warnanya bervariasi, tetapi biasanya coklat sampai kuning.

Umumnya, belut kecil hidup di sungai dan aliran air tawar hingga 12 tahun untuk jantan dan 18 tahun untuk betina. Beberapa spesies bahkan bisa mencapai tahun yang lebih tua.

Kemudian, saat mereka tumbuh dari warna kulit menjadi perak, mereka menimbang diri mereka sendiri dan bermigrasi bermil-mil ke laut untuk mencari tempat berkembang biak. Belut melahirkan hanya sekali seumur hidupnya.

Berikut ini adalah langkah atau langkah budidaya belut di media terpal. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:

1. Menyiapkan Kolam Terpal

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, cara penanganan belut dengan terpal, ada beberapa orang yang mengolah belut menggunakan media terpal.

Namun sebelum itu ada beberapa hal yang ingin dicapai saat budidaya belut di kolam terpal yaitu harus membuat minimal 5 kolam terpisah untuk menanam belut ini, yaitu:

  1. kolam untuk pemijahan.
  2. Kolam Terpal untuk penangkaran belut 1-2 cm
  3. Kolam Terpal untuk belut kecil panjang 3-5 cm
  4. Kolam belut terpisah dengan ukuran 5-8 cm
  5. Kolam pemisah belut berukuran 15-20 cm

Setelah memiliki 5 kolam yang kita bicarakan tadi, ada satu hal yang perlu kita ketahui, kita harus membagi antara belut kecil dan besar, induk dan malinyane. Hal ini karena belut memiliki sifat karnivora yang akan menangkap lainnya ketika mereka lapar.

Setelah perbaikan 5 kolam perlu diketahui kapasitas masing-masing kolam belut yang sudah kami siapkan, terpal yang baru mulai dikumpulkan untuk indukan bisa diisi 5 ekor induk dalam m2. Kolam layar selanjutnya adalah kolam untuk anak-anak yang bisa diisi 500 ekor per m2, kolam ketiga adalah rehab yang bisa diisi 250 ekor per m2, kolam pertama yang dipisahkan 5-8 cm belut bisa diisi per 100 ekor. belut per meter persegi. Dan kolam terakhir ada di sini dengan 50 titik per m2.

Ketika kita melakukan budidaya sendiri, kita bisa mulai mempersiapkan tanah sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya 10 meter x 10 meter atau mungkin lebih tergantung pada kekuatan tanah yang tersedia, kemudian kita dapat membeli terpal khusus untuk kolam, untuk menghindari terpal biasa karena mereka sering datang. bocor meskipun kolam terpal juga bocor, tetapi dengan kualitas yang baik, kolam layar memiliki karet yang sering menahan kebocoran. Setelah memasang terpal, langkah selanjutnya kita bisa membuat pembatas menggunakan tanah atau kayu agar lebih mudah mencemari atau membentuk kotak dari kolam. ketinggian kolam sama sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda bisa mengoleskan banyak tanah ke setiap ujung baki agar tidak mudah terseret ke dalam kolam.

Baca Juga : Teknik Membudidayakan Sidat Untuk Pemula 

Setelah siap, coba buat kolam di dekat sumber air atau kita bisa mengeluarkan air dari dalam. cara membawa pipa air di dekat kolam dan menyebabkan pipa keluar dari bawah kolam tertutup ke sungai untuk mengalirkan air atau mengalirkan air saat tidak digunakan.

2. Seleksi Bibit Belut

Saat memilih Bibit belut ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan lakukan sebelum membeli. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan belut yang baik dan sehat adalah:

  • Pilih Bibit Belut Tanpa Luka

Hal pertama yang harus benar-benar kita coba adalah memilih bibit sidat yang sehat, baik sidat yang terdaftar luka atau cedera karena sidat terkena penyakit tertentu. cara mengetahuinya bisa dengan melihat langsung, atau dengan menyentuhnya. Jika belut terluka, seringkali ada perasaan tidak enak di daerah yang terkena.

  • Itu tidak mudah ketika ditangkap

Langkah Selanjutnya Budidaya Belut Dengan terpal adalah dengan memegang belut, usahakan belut saat kita pegang agar tidak lemas. pilih bibit belut yang keras. Karena dengan belut yang keras memberikan kesan bahwa belut itu sehat.

  • Pilih belut Lincah

Belut yang memiliki sifat ganas atau tidak mau tinggal diam saat kita berpegangan padanya karena ingin berpisah. Belut hidup pun akan memberikan kesan bahwa belut itu sehat dan tidak sakit. Hindari belut yang terlihat pendiam dan lemah karena belut sering menunjukkan penyakit.

  • Ukuran Benih Seragam

Langkah terakhir adalah memilih benih dengan ukuran yang sama. maksud dan tujuan dari jutaan orang yang memilih benih yang tepat adalah untuk memudahkan kita dalam mengukur belut tersebut. Selain itu, tidak ada kontrol jumlah makanan antara belut kecil dan besar.

3. Mempersiapkan untuk menyediakan benih

Setelah menyiapkan 5 jenis kolam, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media perawatan untuk 7 bagian yang akan dipasang di kolam. Lapisan pertama ditutup dengan jerami setebal 10 cm. Kemudian bagian kedua diisi dengan pupuk, baik urea maupun NPK dalam jumlah yang cukup.

Lapisan berikutnya diisi dengan 5 cm lumpur padi yang bisa langsung diambil di atas lumpur yang berlumpur. Untuk 4 bagian bisa diisi dengan kompos 5 cm dan dikembalikan dengan sawah 5 cm. untuk 2 kelompok terakhir bisa di potong batang dari pohon gadis setinggi 10cm dan untuk lapisan paling atas bisa di tambahkan tepung beras lagi tapi dengan panjang yang berbeda sekitar 15 cm.

Setelah menyiapkan 7 bagian media, maka langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air hingga ketinggian 30-50cm, dan setelah mengisi air jangan langsung menambahkan bibit belut, tetapi biarkan selama 1-2 minggu. Ini digunakan sebagai platform untuk merebus air. Setelah 2 minggu kemudian baru bisa ditambahkan bibit belut. jangan lupa untuk selalu memantau pH air, yaitu antara 5-7 dan 25-31 derajat Celcius.

4. Makanan

Cara budidaya belut selanjutnya melalui media terpal adalah dengan memberi pakan belut tersebut. Pemberian pakan berdasarkan pakan alami karena belut lebih menyukai pakan alami yang bersifat karnivora. Beberapa makanan belut yang paling populer adalah:

  • cacing tanah
  • Keong
  • bekicot
  • Cacing Sutra
  • ikan kecil
  • Plankton

Selain menyediakan makanan alami yang disebutkan di atas, kami juga dapat menyediakan makanan dengan menggunakan daging yang dimasak dalam bentuk pelet yang dapat dibeli di toko makanan hewan peliharaan atau Anda dapat membuat beberapa pelet dan daging yang direbus.

Pastikan Anda memberi makan cukup sampai belut cukup umur untuk dipanen. Pemberian pakan harus sepadan dengan ukuran belut. Jika ada belut dengan ukuran yang tidak sama, bagilah ke dalam kolam dengan ukuran yang sama.

5. Panen belut

Setelah melakukan berbagai langkah menanam belut di kolam kanvas, inilah saatnya yang ditunggu-tunggu, musim panen. Belut dapat dipanen kapan saja sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dalam waktu 3 bulan, belut sudah bisa dipanen dalam jumlah sedikit. Mengangkat belut ini, dibutuhkan waktu 3-6 bulan.

0 Response to "Langkah-Langkah Dalam Budidaya Belut Pada Kolam Terpal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel