Bahan – Bahan Untuk Pembuatan Semen Dan Proses Pengolahannya

Bahan Baku Semen dan Proses Produksi - Semen untuk membuat dinding serbuk atau powder, merekatkan batu bata pada bangunan, membuat beton, dll. Semen berasal dari kata latin caementum yang berarti perekat.

Semen adalah bahan yang mengikat benda padat, seperti batu dan pasir, menjadi bahan bangunan bila dicampur dengan air. Ikatan semen memiliki sifat-sifat berdasarkan komposisi kimia yang dikandungnya.

Bahan Baku Semen

Beberapa bahan baku yang digunakan dalam proses produksi semen adalah sebagai berikut.

1. Batu kapur atau batugamping

Batugamping atau batugamping merupakan salah satu sumber utama senyawa kalsium. Batu kapur umumnya berupa argonit dan kalsit, keduanya secara kimia disebut kalsium karbonat atau kakao. Keberadaan kalsium karbonat di alam melimpah di banyak tempat.

Pembentukan kalsium karbonat berasal dari bentuk geologi dan umumnya dapat digunakan sebagai sumber utama senyawa kalsium atau kapur untuk produksi semen portland. Senyawa magnesium dan karbonat pada batugamping umumnya dolomit.

Batugamping murni biasanya argonite dan calcite atau calcareous. Selama proses penyemenan, kalsium karbonat diubah menjadi kalsium oksida dan dolomit diubah menjadi perkulase atau kristal magnesium oksida bebas.

Baca Juga : Tahapan Dan Proses Pembangunan Jalam Beton Yang Kokoh

2. Tanah liat

Tanah liat merupakan salah satu penyusun utama semen dengan sejumlah kecil senyawa besi dan sumber utama senyawa aluminium dan silikat. Tanah liat diwakili oleh tanda Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O. Sifat lempung adalah larut dalam air, umumnya berwarna coklat kemerahan dan memiliki berat molekul 796,40 g/mol.

Kandungan dalam lempung terkadang terdapat pada senyawa basa (NaO dan K), meskipun dalam kadar yang lebih rendah dapat mempengaruhi kualitas semen.

3. Bahan baku pendukung

Bahan baku hanya digunakan jika ada kekurangan salah satu komponen dalam pencampuran bahan baku. Secara umum bahan baku yang digunakan untuk koreksi adalah bahan yang terdiri dari aluminium oksida, silika oksida dan oksida besi. Kandungan oksida besi dapat diperoleh dari pasir besi dan pasir silika.

Pasir silika atau pasir silika diaplikasikan sebagai koreksi pada tanah liat dengan kadar SiO2 yang rendah. Pasir besi atau pasir besi diaplikasikan sebagai koreksi terhadap kandungan Fe2O3 yang seringkali menjadi salah satu bahan baku utama yang masih kurang.

4. Bahan tambahan

Abu atau fly ash. Fly ash adalah bagian sisa batubara di pembangkit uap atau boiler PLTU. Partikel berbentuk abu lalat memiliki partikel kecil dan sifat pozolanik, yang dapat bereaksi dengan kapur pada suhu kamar dan membentuk ikatan dengan media air gypsum. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses penggilingan adalah 4 sampai 5% gipsum. Gypsum sendiri merupakan bahan utama yang harus ditambahkan pada semen dalam proses penggilingan klinker. Rumus kimia gipsum mengandung CaSO4.2H2O. Gypsum berperan sebagai latency atau pengatur waktu penyelesaian selama proses produksi semen.

Baca juga : Pengertian Dan Kegunaan Semen Dalam Konstruksi

Proses Pengolahan Bahan Diatas Menjadi Semen

Ada beberapa tahapan dalam proses produksi semen :

1. Siapkan bahan baku.

Bahan baku utama untuk produksi semen adalah 7-20% tanah liat dan sekitar 75-90% batu kapur. Sebagai bahan baku koreksi pada pasir silika 1 - 6% dan pasir besi pada kisaran 1 - 3%.

2. Menggiling.

Dalam proses penggilingan bahan baku, baik dengan memperbesar luas permukaan maupun mengurangi volume bahan baku. Bahan baku ini dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya reaksi reaksi kimia selama klinkerisasi dalam proses dan untuk mendapatkan campuran bahan baku yang seragam.

3. Pengeringan bahan baku.

Selain proses penggilingan, bahan diproses menggunakan pengering berupa gas panas, yang dapat diperoleh dari pemanas pengering atau generator gas panas.

4. Proses pembakaran dan pembuatan klinker.

Ambil bubuk mentah yang sama di CF Shilo menggunakan serangkaian alat transportasi. Tepung mentah kemudian dimasukkan ke dalam oven. Raw fodder atau pakan ternak adalah nama yang diberikan untuk tepung mentah yang dimasukkan ke dalam tungku. Selama proses pembakaran terjadi proses pemanasan awal bahan pangan dengan cara mengeringkan, mengeringkan dan menguraikan bahan baku yang telah dipanaskan sebelumnya, proses pembakaran di dalam oven dan proses pendinginan atau pendinginan selama proses pendinginan.

5. Proses penggilingan klinker.

Untuk mendapatkan ukuran tertentu, mill dijalankan dengan roller press. Dia kemudian menggiling bola logam menjadi penggilingan halus menggunakan penggilingan. Dengan sejumlah detektor debu, material berbutir halus ditarik ke dalam dan dipisahkan dari udara pembawa. Hasil proses penggilingan kemudian disimpan dalam semen wijen kedap udara.

6. Proses pengemasan semen.

Semen yang disimpan dalam semen pengap dikeluarkan dan diangkut menggunakan konveyor sabuk. Setelah itu, semen dituangkan ke dalam biji wijen logam dan dikemas menggunakan rotary packing. Kemasan semen dihitung dalam satu kantong. Sebuah karung berisi 50 pon[50 kg]semen, yang kemudian diangkut ke truk dan dipasarkan.

Baca Juga : 5 Bahan Bangunan Yang Digunakan Pembuatan Pondasi 

0 Response to "Bahan – Bahan Untuk Pembuatan Semen Dan Proses Pengolahannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel