Struktur Kunci Bangunan
Struktur Kunci Bangunan – Bagian dari struktur memiliki
fungsi penting tersendiri. Oleh karena itu, pemeriksaan berkala harus dilakukan
pada setiap bagian dari struktur bangunan. Tingkat yang dapat dinilai dengan
bahan dan perhitungan volume yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bangunan.
Kelompok-kelompok ini nantinya akan digunakan untuk
merancang bangunan dengan melihat dampak lingkungan. Selain itu, kita juga
harus menghitung jumlah yang dibutuhkan untuk membuat setiap bangunan. Struktur
bangunan itu sendiri merupakan rangkaian dari elemen-elemen yang membentuk satu
kesatuan bangunan. Fungsinya untuk mendistribusikan beban pada bangunan dari
bawah ke atas bangunan.
Apa saja elemen kunci dalam struktur bangunan, definisinya adalah ini:
Struktur Kunci Bangunan
1. Pondasi Konstruksi
Pondasi merupakan bagian terpenting dari suatu bangunan walaupun tidak dapat dilihat secara langsung pada saat bangunan tersebut selesai dibangun. Pondasi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang karena jika rusak dapat mengancam keselamatan bangunan.
Pondasi dibagi menjadi 2 jenis, antara lain :
a. Pondasi dangkal
Pondasi jenis ini hanya beberapa meter di bawah. Pondasi
dangkal umumnya terbuat dari beton yang berfungsi untuk mentransfer beban dari
dinding dan kolom bangunan ke tanah keras.
b. Pondasi dalam (tumpukan)
Pondasi jenis ini digunakan untuk mentransfer beban bangunan
ke tanah sondir tanah. Kata lain dari pondasi ini adalah tiang pancang (driven
pile) dan tiang bor (bored pile). Sebelum membuat pondasi, biasanya dilakukan
beberapa pengujian, seperti PDA Test, CSL Test, UPV, Pundit dan lain-lain.
2. Kolom
Pilar adalah bagian dari struktur, yaitu berupa pilar-pilar
pada sebuah bangunan. Fungsinya untuk menahan beban aksial lurus dengan
permukaan yang tiga kali lebih besar dari skala lateral kecil. Jika kolom
gagal, dapat menyebabkan bagian lain yang terhubung dari struktur runtuh.
3. Sloof
Sloof merupakan bagian dari struktur pada bangunan di atas
pondasi bangunan. Fungsi sloof adalah untuk mengirimkan beban suprastruktur ke
base, sehingga beban dapat diangkut dengan baik ke setiap area base.
Selain itu, sloof juga berfungsi untuk mengunci dinding dan
kolom agar tetap kuat agar tidak mudah jatuh saat terjadi gempa. Seringkali
untuk bangunan tahan gempa, sloof diperbaiki dengan menyediakan angker dengan
lebar 12 mm dan lebar 1,5 m. Jumlah ini dapat diubah tergantung pada jumlah
tingkat dan ketinggian bangunan.
4. Beton
Bagian ini terbuat dari kayu, beton dan logam yang dipasang
di dalam ruangan. Fungsinya seperti rangka penyimpanan pada plafon – plafon.
Beban yang dipindahkan ke pekarangan meliputi beban pada pelat lantai, dinding
dan berat pohon itu sendiri.
5. Pelat lantai
Pada bagian bawah bangunan terdapat pelat lantai yang tingginya lebih kecil dari dimensi bangunan lainnya. Beban pada pelat memanjang ke arah yang berbeda dan sering digunakan dalam konstruksi.
0 Response to "Struktur Kunci Bangunan"
Posting Komentar