Kandungan Unsur Kimia Dalam Besi Cor
Kandungan Unsur Kimia Dalam Besi Cor – Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Besi Cor – Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan di dunia untuk berbagai bidang dan keperluan. Menurut penelitian, orang telah menggunakan besi sejak 1200 SM. Meskipun banyak jenis logam dan non-logam lain yang sekarang diproduksi, penggunaan logam tetap diperlukan.
Besi sendiri juga mengalami kemajuan, dan kini telah muncul
jenis logam baru yaitu bijih besi. Jenis logam ini dibuat dengan menggabungkan
logam – karbon – silikon dengan bahan tambahan lainnya, sehingga penambahan
bahan kimia pada logam akan mempengaruhi logam itu sendiri.
Misalnya, ketika karbon naik, logam rapuh akan terbentuk dan tidak akan bisa ditempa. Berbagai zat lain seperti karbon, silikon, mangan, fosfor dan belerang yang ditambahkan pada logam akan sangat mempengaruhi struktur sifat fisik/mekaniknya.
Untuk lebih jelasnya, berikut pengaruh komponen kimia terhadap bijih besi :
1. Karbon
Jika kandungan karbon dalam logam melebihi 2% maka disebut
besi cor kelabu (3 – 4%). Senyawa karbon ini dipengaruhi oleh jenis besi kasar,
besi tuang dan diekstraksi dari kokas selama peleburan. Di sini sifat tubuh
logam dipengaruhi oleh bentuk karbon grafit di samping kandungan karbon.
Laju pendinginan dan kandungan silikon akan mempengaruhi
morfologi grafit. Semakin tinggi silikon, semakin besar potensi pembentukan
grafit. Grafit juga akan meningkatkan machinability, kekuatan dan kekerasan
logam sebagai karbon meningkat. Bila diukur menggunakan alat ukur kekerasan
atau Penguji Kekerasan Logam, besi memiliki kekerasan 6-7 pada skala Mohs.
Namun, penambahan karbon yang sesuai dapat meningkatkan bobotnya.
2. Silikon
Kandungan silikon hingga 3,25% dalam baja dapat mengurangi
daya tahan logam. Namun jika kadarnya di atas 3,25% dapat menyebabkan ikatan
logam yang kuat dan dapat menambah berat logam. Kandungan silikon menentukan berapa
banyak karbon yang melekat pada logam dan berapa banyak yang membentuk grafit
(karbon bebas) ketika tingkat keseimbangan tercapai.
Untuk coran yang lebih besar, disarankan untuk menggunakan
produk silikon rendah, sebagai lawan dari coran yang lebih kecil, yang harus
tinggi. Untuk mendapatkan senyawa anti asam dan anti korosi disarankan
kandungan silikon yang diberikan minimal 13 – 17%. Besi cor kelabu dengan
silikon rendah biasanya lebih mudah untuk perlakuan panas. Selama proses
peleburan, sekitar ± 10% silikon akan hilang.
3. Mangan
Mangan adalah zat deoxidizing yang bertindak sebagai
pembersih dan menambah fluiditas. Hal ini akan mempengaruhi kekuatan dan daya
tahan logam tersebut. Peningkatan kandungan mangan akan memungkinkan
pembentukan ikatan kompleks dengan karbon meningkat dan pengerasan permukaan
logam juga akan meningkat. Selama proses peleburan, sekitar 10 – 20% mangan
hilang.
4. Sulfur
Belerang sebenarnya sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan lubang logam akibat membentuk ikatan dengan karbon dan mereduksi
air. Hal ini akan mengurangi kemampuan pengecoran logam, sehingga selalu
diusahakan untuk merakitnya pada saat peleburan. Pengikatan ini dapat dilakukan
dengan menambahkan ferromanganese. Sulfur akan meningkat 0,03% selama
pengolahan besi, ini berasal dari lemak.
5. Fosfor
Fosfor dapat menambahkan air ke besi cair dan menurunkan
titik leleh. Jadi, suplementasi fosfor sekitar 1% pada gips berukuran kecil dan
sedang biasanya dilakukan. Kandungan fosfor akan meningkat secara keseluruhan
menjadi 0,02% saat proses peleburan dilakukan, untuk mengendalikannya perlu
memilih jumlah bijih besi yang tepat.
0 Response to "Kandungan Unsur Kimia Dalam Besi Cor"
Posting Komentar